Review Movie - Sinopsis Abduction by John Singleton

Abduction Cover

Hum.. review kita udah nyampe ke sinopsis tentang ABDUCTION. Salah satu film yang sangat gue incar setelah munculnya Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 di bioskop. Ini film kayaknya keren banget!! Trailer-nya udah bikin gue ngga bisa nahan untuk bilang "wow..". So gak salah donk yah, gue paksa seluruh temen-temen gue buat nemenin gue nonton film yang satu ini, ahahahaiii >,<
Nathan Harper (Taylor Lautner) seorang remaja laki-laki biasa dengan kehidupan yang biasa pula. Dia sering diajarkan bela diri oleh ayahnya, dan dipaksa untuk masuk grup gulat di sekolahnya. Dia termasuk seorang cowok yang gak terlalu tenar disekolah, malah dia sempet dibilang gak gaul dan culun.. (huh, kalo gitu culunnya, gimana yang kerennya yah?? *jadi bertanya-tanya* haha) lanjuttt.. Nathan, begitu dia dipanggil sangat menyukai Karen Murphy (Lily Collins), tetangganya sejak masih kecil, namun dia hanya bisa memandang Karen dari jauh dan hanya berani menyapa Karen dengan "Hi, Karen" ketika sudah berhadapan. 
Sampai ketika ada project tugas yang diberikan oleh guru sosiologi mereka, ini merupakan 75% dari nilai UTS mereka, dan mereka dibagi menjadi kelompok (kalo gak salah terdiri dari 2 orang) dan kebetulan Nathan satu kelompok dengan Karen (ouu.. so sweet.. #JODOH.. ngga ding #FILM.. haha). Dan karena adanya project ini membuat mereka harus terus berdua-duaan untuk mengerjakan tugasnya. Tugas mereka ini tentang banyaknya orang Amerika yang hilang dalam setahun, dan membuat mereka harus search kebanyak web untuk mencari sumber data tentang orang-orang hilang, hingga suatu saat Karen menemukan link yang berisikan situs tentang anak yang hilang, mereka mulai bergurau, gambar anak yang pertama (laki-laki) mereka bilang mirip dengan Justin Bieber, yang kedua (perempuan), mereka bilang mirip Lady Gaga, dan ketika gambar ketiga, Karen tiba-tiba bilang anak ini mirip dengan Nathan, awalnya Nathan pikir Karen hanya bercanda, tetapi ketika dia melihat gambar dari anak itu, dia langsung terpaku, dan meminta Karen untuk mengirimkan link itu padanya. Ketika Karen pulang dari rumah Nathan, Nathan seketika langsung mencari-cari informasi lagi dengan menggunakan situs itu, dia seperti men-set sehingga keluar sketsa gambar akan jadi apa anak itu kelak jika dia berumur kira-kira sepertinya, dan benar ajah, gambar yang keluar adalah gambarnya. Nathan sangat terkejut, dan segera mencari informasi-informasi lain. Esoknya, ketika dia disekolah, Nathan mendiskusikan hal ini bersama temen dekatnya, Gilly. Gilly juga heran mengapa Nathan hanya punya poto keluarga yang sangat sedikit dan itupun hanya potonya sendiri, bukan bersama orang-orang yang dia sayangi (keluarganya). Nathan ngga sabar buat menemui Karen dan menceritakan hal yang dia sendiri juga belum yakin, tapi dia menjadi yakin ketika dia melihat noda yang sama pada bagian kiri bajunya dan foto tersebut, dia menceritakan hal itu pada Karen, dan mereka mulai membuka situs itu kembali, men-chat seseorang yang mereka pikir bernama Martin Price, tapi yang muncul bukan Martin, malah bernama Marissa. Mereka sempat tele-conference di dunia maya. Marissa menanyakan dimana lokasi Nathan, tepatnya dimana Nathan tinggal, Nathan menjadi bingung, mengapa dia tau tentang namanya dan mengapa dia langsung bertanya dimana Nathan tinggal. Karen bilang mungkin saja itu situs palsu dan kita sedang dibohongi. Tapi Nathan tidak percaya dengan Karen, sedangkan laki-laki yang menyamar menjadi Marissa itu sudah melacak keberadaan Nathan, dan tersambung dengan Webcam dari laptop Nathan, lalu mengirimkan gambar muka Nathan pada seseorang yang berada di London, England (negara impian gue..) dan melacak keberadaan Nathan via satelit..
Nathan yang baru sadar melihat lampu camera laptopnya hidup, segera menutup laptopnya dan kembali kerumah. Nathan mulai bertingkah aneh, dia sering berdiam dikamar (karena dia grownded juga sih sebenernya..). Sampai ibunya, Mara Harper mengunjungi kamar putra kesayangannya itu, dan melihat hal-hal yang sedang dicari oleh Nathan. Tiba-tiba Nathan bertanya pada Mara, "apakah kau adalah ibuku?" awalnya Mara tak menjawab, dia ingin mengalihkan pembicaraan, tetapi dipotong lagi oleh Nathan dengan pertanyaan yang sama "apakah kau ibuku?", Mara terdiam dan raut mukanya tampak sedih. Dia langsung bilang "tidak, aku bukan ibumu, tapi kau adalah anakku.." ketika itu Mara bermaksud untuk memanggil Kevin (suaminya untuk menjelaskan hal tersebut kepada Nathan, karena Mara pikir, Kevin juga ambil bagian dalam masalah ini. Ketika Mara kebawah untuk memanggil Kevin, dia sedih, dan tangisnya tak terbendung lagi, diapun menangis terisak. Ketika itu rumahnya diketuk oleh 2 orang yang mengaku Agen (darimana gitu.. apalah namanya). Tapi Mara malah menutup kembali pintu rumahnya, tapi telat!! Dua agen itu memaksa untuk masuk kedalam rumah dan menanyakan tentang Nathan, Mara langsung bilang "kau tak boleh mengambil anakku!!" dan perkelahian pun terjadi antara Mara dan dua agen itu!! (wuhh.. keren banget!!).
Nathan yang mendengar ada suara ribut diluar mencoba untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Ketika dia baru melihat kejadian itu, Mara sudah terbunuh dengan tembakan sebuah pistol dari agen itu.. Dua agen itu melihat Nathan, tapi Nathan buru-buru kabur dari sanah, dan Kevin mulai menahan kedua agen itu, ketika itu Nathan sudah ada di pintu depan rumah, Kevin menyuruh Nathan untuk pergi sejauh mungkin dan jangan berhenti, malah dia menyuruh Nathan Lari dan meninggalkan rumah ini secepat mungkin. Belum lagi Nathan sempat lari, Kevin juga dibunuh oleh dua agen itu (kejammmm...!!). Nathan ingin segera pergi, tapi dia ingat dengan Karen yang dia suruh untuk datang kerumahnya, tetapi lewat pintu belakang. Nathan langsung pergi kepintu belakang dan menarik Karen. Tapi dia dikejar oleh dua agen yang sadis itu. Nathan jadi naik darah dan membunuh salah satu dari agen itu, ketika dia ingin membunuh agen yang satu lagi, agen itu berkata "aku akan menjawab pertanyaanmu mengapa aku membunuh ibu dan ayahmu, tapi tidak ditempat ini, karena ada bom di oven dalam rumah ini". Ketika itu Nathan dan Karen mengecek bom itu, ternyata bener aja, bom itu tinggal menghitung hitungan detik sebelum meledak, untung aja Nathan dan Karen selamat, tapi tangan Karen terluka, sehingga Nathan berinisiatif untuk membawa Karen ke rumah sakit terdekat.
Ketika Karen sedang diobati, Nathan mencoba menelepon 911 (emergency call) untuk memberi tahu bahwa orang tuanya dibunuh dan rumahnya dibom, tapi dia malah tersambung oleh seorang agen CIA bernama Frank Burton. Dia menanyakan dimana kondisi Nathan, karena dia sedang diincar, Burton akan mengirim orang suruhannya dengan ciri-ciri yang dia sebutkan pada Nathan dan Nathan harus percaya padanya. Tapi sebelum orang suruhan Burton muncul, Dr Bennett (psikiater Nathan) datang dan membawa Nathan juga Karen untuk ikut dengannya keparkiran mobil, sebelum orang suruhan Frank Burton (agen CIA) dan suruhan Viktor Kozlow (orang yang mengincar nyawa Nathan) datang dan membahayakan nyawa Nathan. Ketika itu mereka berhasil kabur, walaupun orang suruhan Burton udah hampir bisa mengejar mereka. Diperjalanan Dr Bennett menceritakan hal yang ingin diketahui oleh Nathan (keculi siapa ayah dan ibunya Nathan yang sebenarnya). 
Bennett bilang kalo dia adalah agen CIA, teman dari ibu dan ayah Nathan. Sebenarnya mereka berempat yang disuruh kayak menjaga Nathan, yaitu dia, Mara dan Kevin (orang tua angkat Nathan), dan Burton, tapi Burton adalah orang yang gag bisa dipercaya gitu ajah. Bennett bilang sama Nathan, kalo ayah dan ibunya juga seorang agen CIA yang berhasil mencuri daftar dari Kozlow mengenai orang-orang CIA yang membocorkan rahasia penting negara. Sehingga Kozlow menjadi marah, dan berniat untuk mencari Nathan, sekedar sebagai bahan untuk mengancam Martin untuk mengembalikan daftar yang dicurinya tersebut. Bennett menyuruh Nathan untuk kabur ke Arlington, Virginia, dan dia bilang pada Nathan untuk meninggalkan Karen, karena dia akan menyusahkan. Dia juga bilang sama Nathan agar dia hanya boleh mempercayai ayahnya dan orang yang bernama Paul Rassen yang bahkan Nathan sendiri gak kenal siapa dia. Setelah itu Bannett memperlambat jalan mobil, ketika ditikungan dia menyuruh Nathan dan Karen untuk meloncat dan dia ngeledakin mobilnya, tapi menurut laporan di dalam mobil itu gak ada siapa-siapa.
Akhirnya, dengan perjalanan malam yang lumayan panjang, Nathan dan Karen tiba ditempat yang disebutin Bennet di Virginia, ternya itu adalah sebuah apartemen yang tidak berpenghuni, mereka kemuadian masuk. Nathan mencoba membuka-buka laci meja yang ada di apartemen itu, sementara Karen membersihkan badannya. Di laci itu Nathan menemukan sebuah handphone dan foto wanita cantik bernama Lorna Price, Nathan yakin kalo itu adalah ibunya. Di foto Nathan menemukan sebuah alamat, Nathan penasaran dengan alamat tersebut dan mencarinya, ternyata itu adalah kuburan.. kuburannya Lorna, ibunya Nathan. Harapan Nathan terhenti, dia pikir ngga bakal menemukan petunjuk apapun disebuah kuburan, tapi Karen langsung menyangkal, karena dia menemukan bunga yang masih segar tergeletak dimakam ibunya Nathan. Mereka mencoba menghubungi bagian informasi untuk menanyakan siapa yang mengirimkan bunga tersebut, ternyata bunga itu kiriman dari seseorang bernama Paul Rassen. Berkat rayuan mautnya Karen, mereka mendapatkan alamat Paul Rassen di Nebraska. Mereka berdua bingung dengan apa pergi kesana, sementara mereka tidak bisa pergi dengan pesawat. Lalu Nathan meminta bantuan teman kulit hitamnya, Gilly untuk membuatkan seperti dokumen palsu sepertinya, dan mereka pergi mencari Paul melalui kereta Api. Tapi ternyata keberadaan mereka tetap diketahui oleh anak buah dari Kozlow. 
Ketika itu Karen bermaksud untuk membelikan makan untuk mereka makan, sementara Nathan menunggu di ruangan mereka. Tapi Karen malah diseret dan diikat oleh anak buahnya Kozlow. Dan kemudian terjadilah pertarungan sengit antara Nathan dan anak buah Kozlow itu, awalnya Nathan sempat kalah, tapi dia malah teringat dengan teriakan alm ayahnya yang menyuruhya untuk tetap fokus dan jangan menyerah (dia akhirnya sadar betapa penting bela diri yang selama ini diajarkan oleh ayahnya), akhirnya Nathan menang dan orang itu mati. Nathan lalu membuang orang itu lewat jendela kereta dan mengambil handphone orang itu, Karen berhasil lolos dari sanderaannya.. Tapi tiba-tiba kereta diberhentikan karena adanya mayat yang terlempar keluar. Nathan dan Karen pun langsung kabur. Pada saat itu Burton dan rekan (*cailah) udah nyampe di TKP pake helikopter, Burton mengatakan "Nathan, kau memang anaknya Martin" (haha.. yaiyalah.. pribahasa like father like son itu emang sangat berlaku!!).
Burton dan yang lain mulai mencari keberadaan Nathan, sampe akhirnya mereka bertemu Nathan dan menyakinkan Nathan bahwa mereka ingin membantunya. Nathan yang masih ingat pernyataan Bennet bahwa Burton gag bisa dipercaya langsung berkata "jika kau memang ingin membantuku, siapa nama asliku?" Burton langsung menjawab "Nathan" lalu Nathan bilang "bukan, tapi Steven" Burton menggelengkan kepalanya "Bukan, namamu adalah Nathan, Steven itu adalah nama tengahmu.." Nathan bertanya "bagaimana kau tahu?" "Karna aku ada disaat kau dilahirkan" begitu kata Burton "namamu Nathan, karena Lorna bilang lebih baik begitu, ayolah kalian sudah melarikan diri kurang lebih 22 jam, kalian pasti lapar bukan? aku akan menyiapkan burger dan minum untuk kalian.."
Akhirnya Nathan dan Karen  terbujuk akan burger itu (haha) mereka makan dengan lahapnya. Burton meminta Karen untuk membiarkan mereka berbicara berdua, sementara Karen diobati oleh agen wanita disana. Burton menceritakan tentang asal usul ayah ibunya Nathan, mengapa dia dikejar oleh orang Kozlow dan meminta Nathan untuk memberikan daftar tersebut, sebelum itu ternyata Nathan sudah mengeluaran ponsel yang dia dapat dari apaertemennya di virginia, dan menyadari bahwa salah satu nama yang ada di daftar itu adalah Burton. Dia baru sadar mengapa Burton sangat ingin menolongnya, bukan karena dia temen orang tuanya Nathan, tapi karena menginginkan sesuatu tentang list itu. Sebelum Burton bereaksi, terjadi pertempuran antara orang Burton dan Kozlow, anak buah Burton banyak yang mati, sementara Nathan dan Karen melarikan diri. 
Tiba-tiba handphone yang diambil Nathan dikereta tadi berbunyi, Nathan menjawabnya, ternyata itu adalah Kozlow. Kozlow mengancam Nathan, jika Nathan tidak memberikan daftar itu, dia akan mencari orang tua Karen dan membunuhnya, dia akan membunuh orang-orang terdekat Nathan, termasuk Gilly, juga teman-teman sekolah Nathan, tetangganya dirumah yang lama, bahkan seluruh teman facebook-nya (parah!! kira-kira gue temenan gag yah sama Nathan di facebook?? kalo iyah, gue bakan unfriend dia.. hahaha...)
Nathat akhirnya menyetujui, tetapi dia meminta untuk memilih waktu dan tempat dimana dia akan menyerahkan daftar itu. Ternyata terseleksilah arena pertandingan Baseball yaitu Pirates. Dengan seragam lengkap bak supporter-nya Pirates, Nathan datang ke arena pertandingan itu, (tapi kok keliatan sendiri?? udah.. kita liat ajah nanti). Lama Nathan memandang patung pemain baseball itu (gue yakin ada yang gak beres disana). Lalu dia memasui arena stadion pertandingan. Gak lama kemudian, Kozlow datang dan memeriksa sesuatu dibawah kaki patung tadi (kayaknya itu tiket nonton pertandingan). Karen memoto Kozlow dan mengirimkan gambar Kozlow pada Nathan. Ketika Nathan ingin melaksanakan rencananya, dia menerima telpon dari Martin, ayahnya. Martin meminta Nathan untuk membatalkan niatnya, karena itu tidak akan berhasil, tapi Nathan tetap bersikeras, dia tidak peduli dengan omongan ayahnya, dia tetap ingin melaksanakan rencanya tersebut.
Akhirnya Nathan dan Kozlow bertemu, mereka duduk bersebelahan. Sebelum transaksi itu, Nathan bertanya dengan Kozlow tentang ayah dan ibunya, Kozlow lalu menceritakan mengapa sampai dia membunuh ibunya, pada saat itu di Paris, saat itu Martin dan Lorna mencuri daftar penting itu. Lalu dia berencana membunuh Lorna dengan gas beracun, tapi satu kesalahannya, mengapa dia tidak memeriksa kebawah tempat tidur, itu adalah tempatnya Nathan, dari situ Nathan menyadari bahwa mimpi yang selalu mengganggunya itu adalah kenangan buruk masa kecilnya. Nathan sudah menyiapkan pistol dibawah tempat duduknya, dia bermaksud untuk membunuh Kozlow. Tapi niatnya tertunda sebentar, karena dia mendengarkan cerita dari Kozlow itu. Tiba-tiba dipertandingan baseball  itu seru, semua orang disana ber-applause ria dan standing applause untuk pemain, so.. Nathan jadi ikut-ikutan standing applause gitu, beberapa menit kemudian Nathan duduk dan bermaksud untuk mengambil pistolnya tadi, tapi.. tada... pistolnya hilang!! dan sudah ada di tangan Kozlow. Nathan yang menyadari keadaannya tidak aman, langsung melarikan diri. (mungkin karna ini dia memilih tempat yang banyak orang, biar gak mudah terkejar). Kozlow mengejar Nathan. Disela-sela pengejaran itu, Nathan kembali menerima telepon dari Martin, dia mengatakan bahwa Nathan harus memancing Kozlow ke arah parkiran selatan. Nathan bilang, aku akan mati bila mengarahkan dia kesana. Tapi Martin mencoba menyakinkan Nathan, bahwa Nathan harus percaya padanya dan berkata bahwa dia ada di sini, akhirnya Nathan percaya dan membawa Kozlow ke arah parkiran selatan. 
Ketika itu mereka udah di jalanan yang agak sepi dan Kozlow bilang kalo dia bakalan menembak Nathan, semua orang yang mendengar jadi tegang dan merunduk. Kozlow jadi merasa menang saat itu, sementara Nathan hanya berdoa dan menyakinkan dirinya bahwa dia akan tetap percaya dengan ayahnya. Kozlow bilang, "Nathan, kau tidak sehebat ayahmu.." tiba-tiba Nathan merasakan keberadaan ayahnya, Nathan menjawab "begitukah" (dengan senyum yang agak dipicingkan (sahhh..hahaha). Kozlow terpaku, merasa janggal, dan tiba-tiba aja ada peluru yang tertancam di dada Kozlow, itu berkat tembakan Martin dari jauh (menara pula!! keren bener iah dia nge-shoot-nya, ahahaii). Akhirnya Kozlow mati. Burton datang dan mengamankan ponsel yang diambil Nathan dari apartemennya, rupanya itu adalah daftar orang-orang yang selama ini diincar. Bos CIA meminta ponsel itu dari Burton, tapi Burton mengelak, dan bilang sama bos-nya, kalo dia akan mengedit daftar itu, dan akan melaporkannya pada bosnya keesokan harinya. Bos CIA tetap meminta daftar itu dan tidak memperdulikan Burton, dia bilang, "Martin sudah memperingatkanku bahwa kau akan mengapus namamu dari daftar ini, berikan daftar itu padaku". Burton speechless, dan akhirnya dia ditangkap.
Dermot Mulroney (as Martin Price) Ayah Kandungnya Nathan
Nathan menerima telepon dari Martin lagi, Nathan sempat memanggil Martin denga sebutan "dad", Martin lalu bilang "I'm your father, but I'm not yet your dad" intinya dia belum siap untuk menjadi "ayahnya" Nathan, dia minta maaf sama Nathan dan berjanji akan tetap menjaganya. Nathan sempat melihat sosok ayahnya itu, tapi ketika dia mau menghampiri, sosok itu udah hilang dengan cepat.
Nathan lalu ketemu lagi sama Dr Bennett, ternyata dia masih hidup, dia bilang kalo dia sudah salah ketika dia bilang sama Nathan untuk tidak mempertahankan Karen disisinya, seharusnya dia bilang sama Nathan untuk tetap bersama Karen, kemudian Bennet menawarkan kepada Nathan untuk tinggal bersamanya hingga lulus sekolah, kuliah, dan meraih yang diinginkannya, Nathan setuju dengan ajakan itu, tapi dia masih ingin pergi ke suatu tempat sama Karen terlebih dahulu.. *guess what, kemana hayooo..?? yupp.. ke arena baseball tadi.. walopun udah kosong, tapi mereka tetep mesra gitu kencannya, jadi iri.. ahahahaiiii..* >,<
TAMAT

Kalo gue ditanya tentang film ini sih.. gue bakal jawab 'bagus kok.. asal adegan berantemnya diperbanyak, ceritanya lebih diperjelas, dan adegan yang gak penting (seperti ciuman) itu dihilangin.. Biasa kali iah ngeliat film luar dengan adegan ciuman, menurut gue sih it's okay.. normal kok itu.. tapi kalo kebanyakan dan kelamaan kayak adegan mereka dikereta api itu, gue rasa gak mesti kayak gitu juga kali.. Justru itu merusak suasana, secara keseluruhan bagus sih.. RECOMMENDED lah.. walopun film ini menurut gue kecepatan.. Gak nyampe 2 jam udah habis, seharusnya bisa lebih rinci lagi =D ditunggulah film Taylor Lautner selanjutnya, dan semoga lebih bagus daripada Abduction ini, amen ... ^^

Komentar

  1. wah, saya telat nonton abduction pas ada filmnya di channel HBO baru bisa nonton di tahun 2013, langsung deh cari sinopsisnya sambil googling, terima kasih banget, sangat membantu kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha.. ngga papah telat,
      yang penting kan udah nontonnya toh :3
      masamah.. senang bisa membantu :)
      makasih yah udah sempat komen, hihi xx

      Hapus
  2. wah,akhirnya q bs tau ni film sampai hbis,,,makasich..(walapun q ktinggalan)..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iah, sama-sama.. Seru kan ceritanya :3 makasih udah komen disini :))

      Hapus
  3. gw liat di tv gk ada adegan ciuman cuy
    kamfrett

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lihat bokep aja bro klo pgn liat adegan ciuman

      Hapus
    2. hahah.. kan kalo di tv nasional emang suka disensor
      lagian enek juga ngeliatnya, kelamaan -__-"

      Hapus
  4. Baru nonton td di RCTI

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah, pengen nonton lagi, tapi mata bilang "ngga" LOL

      Hapus
  5. Filmnya bru slesai nih kak di RCTI....:D

    BalasHapus
  6. Hahaha... Ternyata ada orang lain selain gw yang nyari ulasan film ini abis nonton rcti :D

    BalasHapus
  7. baru nonton di tv chanel global tv sebelumnya pernah nonton tapi gak sampe habis...filmnya bagus gann thanks buat sinopsisnya bagus sesuai jalan cerita wkwkwkkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahhh.. Ada repeat film-nya.. waduh saya ngga tau ini, lol
      untungnya masih inget detail cerita abis pulang dari nonton, hahaha
      makasih udah mampir dan comment ^^

      Hapus
  8. Tadi malam nonton, tapi belum sampai tamat.
    Keren!

    BalasHapus
    Balasan
    1. nanti kalo ada repeat filmnya lagi nonton ampe abis yah.. soalnya filmnya Bagus..
      makasih udah mampir ^^

      Hapus
  9. Ini udah ada kak :) Di global -,-
    Gua cari di Hbo juga nggakada Sayang kalau di download abiss kouta wkwkw

    BalasHapus
  10. ni sekarang di globaltv. ketinggalan dikit jd cari sinopsisnya. enak mah jaman skrg, penasaran tinggal googling. gak perlu tunggu sampe critanya abis heheheh ngantukkkk

    BalasHapus
  11. Nice artikel , kunjungan nya ya

    www.cerita-campur.blogspot.com
    Blog Berisi Kumpulan cerita horor, dia dia dia,kisah horor, cerita sedih,cerita nyata

    BalasHapus
  12. Mata ngga kuat wgwg sekarang ada di transtv tapi ngantuk banget :( untung bisa dicari di google :) makasih banyak yak

    BalasHapus
  13. Masih kepikiran m si nathan....hihihi....
    Ada yg 2 x ya....

    BalasHapus
  14. Masih kepikiran m si nathan....hihihi....
    Ada yg 2 x ya....

    BalasHapus
  15. Gw malah baru nonton thn 2019. Kemana aja sih gw selama ini. Kerenx Lautner. 😘😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha anjay gw juga baru nonton 1 juni 2019 ini di trans

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Komik - Topeng Kaca (Garasu no Kamen) by Suzue Miuchi

Arti Kata "Mistletoe" Pada Lagu Mistletoe by Justin Bieber